Google

Saturday, April 28, 2007

Tukul Arwana Luncurkan Album Perdana

Popularitas Tukul Arwana di tahun ini menjadi satu fenomena tersendiri. Sebelumnya tak banyak yang mengenal pria asal Semarang yang mengawali karirnya sebagai model video klip Joshua tahun 1997. Kini hampir semua paham dengan wajahnya yang “katrok” itu. Ikon acara “Empat Mata” ini seperti tak kering akan tawaran kerja. Dalam waktu dekat ini laki-laki bernama asli Riyanto ini akan mengeluarkan sebuah album kompilasi dangdut Jawa. Judulnya pun tak jauh dari profil Tukul sehari-hari Wong Ndeso.

Digamit pencipta lagu Sandi Sulung yang ngetop lewat lagu Bang Toyib, kemarin di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah, Tukul melakukan syuting perdananya didampingi 4 penari seksi. Bagi Tukul syuting tersebut seperti nostalgia saat pertama ia menapak karir. “Bedanya dulu saya belum ada apa-apanya sekarang banyak orang yang tahu akan saya,” ujar Tukul merendah.

Hebatnya, baik menghafal lagu maupun syuting disudahi hanya dalam tempo 2 jam. Karena semuanya dikerjakan dengan gaya Tukul apa adanya, tak dibuat-buat dan ndeso.

“Sebelumnya saya sudah dapat tawaran dari 5 produser tapi semuanya terbentur dengan jadwal saya yang padat dan mereka terus mengejar yang akhirnya saya mau yang penting musiknya energik, lagunya mudah dihapal dan mudah diingat,” jelas Tukul. Mungkin di album ini kita akan menemui cengok dangdut ala Tukul yang anti teori. “Jadi untuk Mas Tukul biarkan saja mengalir,” tambah Sandy Sulung pencipta lagu Wong Ndeso.

Tukul sendiri menyadari bahwa dirinya sekarang ini menjelma sebagai fenomena di dunia entertain tanah air. Guyonan yang dilontarkannya menjadi simbolisasi kalimat ungkapan. Seperti “tak sobek-sobek”, dan lain-lainnya. “Ide-ide itu asalnya dari inisiatif saya sendiri pada saat ngobrol dan terasa enak dan jenaka,” akunya.

“Mengenai apa yang dikatakan fenomena seperti sekarang ini saya hanya menampilkan apa adanya dari orang ndeso yang tidak ganteng dan tidak pinter, apa adanya, kalau tahu ya bilang tahu, kalau tidak tahu ya bilang tidak tahu. Dan ini yang sekarang digemari masyarakat karena ada transparansi dari wong ndeso itu. Tentunya ini diharapkan bisa berimbas ke album ini sebab wong ndeso lagi ngetrend,” urainya.
Salah satu keyakinan Tukul akan kesuksesan album ini liriknya menggunakan bahasa Jawa. “Orang Jawa kan banyak masak sih ngak laku dan lagu ini sudah dipesan 2.500 copy,” selorohnya. Tukul memang fenomenal, disaat popularitasnya meninggi kesahajaannya tetap terjaga tinggi. (kl/wwn)